Minggu, 20 Mei 2012

How Klout Score Can Affect You


Of course you guys now know about what is Klout Score from the previous post. Tapi sekarang pertanyaannya adalah seberapa penting sih Klout Score ini? Tidak ada keraguan bahwa memiliki pemahaman yang kuat mengenai social media semakin penting dan bahkan penting untuk karir. Tetapi apakah keberadaan sosial dan naik turunnya grafik seorang karyawan juga perlu diawasi? Hal ini tentu tidak terjadi di MMT batch 2 group M. Artikel Wired menyoroti bagaimana seseorang yang diwawancarai untuk posisi VP di sebuah agen pemasaran Toronto tidak berhasil ketika ia tidak mampu menjelaskan apa itu Klout dan kemudian kembali dengan score dan profil yang buruk di social media miliknya. Penilaian berdasarkan Klout Score ini bukan hanya telah menyebabkan perdebatan dalam industri marketing, akan tetapi juga dampak lebih lanjut terhadap perekrutan karyawan dan penggunaan social media sebagai alat ukur untuk mendapatkan calon karyawan yang sempurna. 




Sudah jelas terbukti bahwa Klout digunakan (secara praktis dalam periklanan, marketing dan sektor PR) untuk mencari orang tepat untuk karir maupun untuk berkampanye, akan tetapi itu tidak akan berhenti disitu. Karena hubungan sosial atau people interaction yang terjadi dalam lingkungan digital semakin disadari, para pemilik bisnis pun telah menangkap bahwa networking online sama pentingnya dengan yang offline

Seorang klien misalnya secara alami akan tertarik dengan individu yang dianggap berpengaruh dan berkuasa, tetapi apakah hal ini memang efektif? Ketika penekanannya adalah jumlah followers dan penggemar adalah segalanya, bukannya kualitas percakapan, interaction dan bagaimana followers yang amassed (misalnya massa bertindak sesuai dengan strategi yang dibuat), maka kita harus bertanya-tanya. Bukankah lebih baik berfokus pada apa dan bagaimana individu dapat menciptakan suatu jaringan sosial yang kuat untuk klien atau brand dibandingkan untuk diri mereka sendiri?

Menurut penelitian, menggunakan dan memahami Klout bukanlah hal yang buruk terutama karena popularitas dan kegunaannya yang semakin berkembang. Namun, penggunaan ini juga perlu diimbangi dengan kesadaran bahwa score tersebut memiliki aspek positif serta kelemahan. Hal ini juga diangkat dalam Forbes dan untuk itulah kita tidak perlu terlalu terpaku pada score tersebut. Setelah muncul beberapa tools lainnya yang serupa seperti Indeks Kred dan Peer untuk dipertimbangkan, diperlukan pemahaman yang lebih baik mengenai bagaimana nilai sosial muncul dan di-share serta dampak positif atau negatif dari tools tersebut. 

Interaction at Klout

So make sure to firstly understand the objectives from the client and  how the tools scoring works if we don't want to succumb to the unhealthy trend of the social media movement :)

Inspired from: http://technorati.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar