Sabtu, 26 Mei 2012

Social Media isn't A Mass Media : A View from GroupM Interaction Indonesia Session

A View at Social Media from GroupM Interaction Indonesia Session

 Selamat pagi kawan-kawan semua. Kali ini, salah satu Kutu MMT Batch 2 GroupM akan share satu lagi cara pandang mengenai social media. Seperti biasa, point of view kali ini juga kutu dapatkan dari sesi dengan GroupM Interaction Indonesia.

Kalau kawan-kawan akan membuat campaign digital, pasti social media tidak akan luput dari tinjauan kawan-kawan. Sosial media, contohnya Facebook, yang merupakan situs paling banyak dikunjungi di Indonesia, akan jadi satu alat campaign digital yang sangat menggiurkan bagi kawan-kawan. Tapi, sadarkah kawan-kawan selama ini, kalau kampanye digital di sosial media itu tidak akan pernah sama dengan kampanye di media massa lainnya ?

facebook groupm interaction indonesia
Facebook, tools campaign hampir semua netizen

Numbers don't lie, but you just got it wrong

 Kawan-kawan yang lagi mengurus satu halaman campaign di Facebook, pasti pernah mengalami sedikit sekali orang yang tertarik untuk terlibat di kampanye kawan-kawan. Mulai dari like click yang sedikit, tidak ada interaksi di halaman campaign kawan-kawan, hingga hal-hal lainnya yang membuat kawan-kawan putus asa hingga bertanya, beneran ga sih pengguna sosial media sebanyak yang di klaim orang-orang ?

bingung mmt batch 2 groupm
Dan anda terjebak

Tentu saja angka itu benar, bukan hasil rekayasa matematis atau sebagainya. Cuman, kawan-kawan harus ingat, pengguna sosial media itu tidak sama dengan pengguna media massa lainnya, seperti TV misalnya.

Social Media Users

 Lho, kok pengguna social media nggak sama dengan orang yang nonton TV ? Emang mereka bukan orang ?

Nah kawan-kawan, justru karena mereka bertindak selayaknya manusia, entitas makhluk sosial, di social media, makanya cara menjangkau mereka sangat berbeda dengan di media massa tradisional.

Kalau penonton TV, mereka hampir tidak punya kontrol terhadap iklan-iklan yang ada. Anda nonton TV, anda pasti akan kena iklannya. Satu-satunya yang bisa dilakukan penonton TV adalah mengganti saluran TV, dimana mereka akan kena juga iklan lainnya, atau mematikan TV nya.

tv audience mmt batch 2 groupm interaction indonesia
Tanpa mengurangi rasa hormat pada penonton TV, you are helpless
Nah kalau pengguna social media, hmm susah kalau dideskripikan panjang panjang. Mari kita lihat per poin ya kawan-kawan.
  • Control, pengguna social media punya kontrol terhadap apa yang ingin mereka lihat, dan tidak dilihat di social media. Kalau mereka ingin, mereka bisa saja tidak akan pernah terkena iklan apapun di halaman social media miliknya. Sangat berbeda dengan pengguna televisi bukan ? Kuncinya disini ialah membuat mereka ingin terkena kampanye milik kawan-kawan.
  • Active, pengguna social media, selayaknya pengguna internet lainnya, adalah orang-orang yang aktif mencari informasi dan juga menyikapi informasi tersebut. Mereka tidak hanya diam menunggu konten-konten informasi yang datang dan hanya bergumam mengomentari informasi tersebut, selayaknya pengguna media massa lainnya. Ketika pengguna sosial media menemukan informasi, mereka dapat langsung bertindak. Jika mereka suka, paling tidak mereka akan meng klik tombol like atau share, atau mungkin hingga merekomendasikan informasi tersebut pada teman-temannya. Tapi jika mereka tidak suka, bersyukurlah kawna-kawan kalau mereka hanya mengalihkan pandangan. Bisa saja mereka langsung berkomentar jelek di halaman kampanye milik kawan-kawan. Dampaknya sangat besar, trust me.
  • Tend to group, pengguna social media, selayaknya manusia bertindak, akan berinteraksi dengan orang-orang lain yang memiliki kesamaan dengan dirinya, baik itu interest maupun identitas. Jadi, kalau kawan-kawan memiliki target audience yang jelas dalam kampanye milik kawan-kawan, akan lebih mudah membuat pengguna social media ini tertarik dengan kampanye tersebut. Target audience yang spesifik memudahkan kawan-kawan membuat konten informasi yang relevan, sehingga pengguna social media akan menyikapi konten tersebut sebagai bagian dari identitas atau interest milik mereka sendiri. Nah, kalau sudah mencapai tahap tersebut, pengguna sendiri yang akan menyebarkan informasi tersebut ke dalam kelompok-kelompok social media mereka.
Masih banyak lagi karakter pengguna social media yang bisa dibahas di sini. Namun, kawan-akwan cukup pahami dulu tiga karakteristik kunci di atas. Ketiga karakteristik tersebut hampir dapat mendefinisikan apa perbedaan pengguna social media dengan media massa lainnya.

First Step

social media user groupm interaciton indonesia
Numbers don't lie, but you can't just reach them all
Nah, untuk mengoptimalkan social media, kawan-kawan tidak boleh langsung tergiur dengan statistik jumlah pengguna social media. Angka tersebut tidak mendefinisikan kelompok-kelompok social media yang memiliki karakter dan interest yang sangat berbeda antara satu sama lain. Kawan-kawan tentukan dulu target audience yang spesifik, buat konten yang relevan dengan target audience tersebut, lalu temukan kelompok target audience kawan-kawan di social media. Kutu jamin, tiga langkah itu aja dulu, halaman kampanye kawan-kawan akan ramai dengan orang-orang yang emang tertarik dengan kampanyekawan-kawan, dan interaksi di dalamnya juga akan sehat.

Di tulisan berikutnya, kutu akan bagikan beberapa tips untuk membuat konten yang efektif di social media. Tentunya, mungkin aja akan ada beberapa trik-trik jitu yang Kutu dapat dari sesi dengan GroupM Interaction Indonesia. Just wait and see !!!

Salam Hangat dari Kutu MMT batch 2 GroupM .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar